Artikel Kesehatan

Nyeri Sendi, Kapan Harus Konsumsi Suplemen?

October 27, 2022
gettyimages

Sendi adalah bagian yang menghubungkan tulang dan membantu tubuh bergerak. Jumlah sendi setiap orang berbeda satu sama lain. Setidaknya ada sekitar 250 hingga 350 sendi yang menghubungkan tulang-tulang kita.

 

Lalu, apakah Sendi bisa terasa nyeri atau mengalami peradangan?

 

Nyeri sendi adalah rasa sakit dan tidak nyaman pada sendi, yaitu jaringan yang menghubungkan dan membantu pergerakan antara dua tulang. Nyeri sendi dapat berupa nyeri tumpul, tajam, kaku, atau panas di sendi, dengan intensitas ringan hingga berat.

 

Nyeri sendi atau arthralgia merupakan gejala dari suatu kondisi medis, seperti radang sendi (artritis) dan peradangan pada bantalan sendi (bursitis). Nyeri sendi dapat terasa ringan hingga berat, dan bisa berlangsung secara singkat (akut) atau berkepanjangan (kronis).

 

Seiring dengan bertambahnya usia, kekuatan tulang dan sendi akan semakin berkurang. Risiko radang sendi pun semakin meningkat. Kondisi seperti ini jelas tidak bisa diremehkan. Jika radang sendi tidak segera diatasi, kerusakan permanen sudah menanti. Anda tentu tidak ingin mengalami hal seperti ini.

 

Namun untuk mengatasi nyeri sendi ataupun radang sendi, penting untuk membekali diri dengan pengetahuan yang memadai. Apa penyebab radang sendi dan bagaimana cara mengobatinya? Dengan pengetahuan yang cukup, kamu bahkan bisa terhindar dari kemungkinan terburuk masalah persendian. 

 

Gejala Radang Sendi

Saat mengalami radang sendi, gejala yang muncul bisa berbeda tergantung dari jenis radang sendi yang dialami. Meski demikian, ada beberapa gejala yang umum terjadi.

 

1.      Rasa Sakit Pada Sendi

 

Gejala radang sendi yang paling lazim dialami adalah rasa nyeri atau sakit di bagian sendi. Rasa nyeri yang dirasakan bisa cukup intens, bahkan membuat penderitanya sulit bergerak. Jika merasakan sakit yang tidak kunjung mereda di area sendi, pastikan untuk segera memeriksakannya ke dokter.

 

2.      Sendi Kaku

 

Peradangan yang terjadi di bagian sendi bisa membuat sendi terasa kaku. Kondisi seperti ini jelas bisa sangat mengganggu. Anda pun akan merasa kesulitan untuk menggerakkan persendian.

 

3.      Area Sekitar Sendi Terlihat Bengkak

 

Salah satu dampak yang diakibatkan oleh peradangan adalah pembengkakan. Saat mengalami radang sendi, area di sekitar sendi akan terlihat bengkak dan lebih besar dari biasanya. Hal ini biasanya juga disertai dengan rasa nyeri dan kaku di bagian sendi.

 

4.      Kulit di Sekitar Sendi Terlihat Kemerahan

 

Kulit kemerahan di area sendi bisa menjadi salah satu gejala radang sendi. Jika Anda mengalaminya, periksa kembali apakah kulit kemerahan yang dialami disertai gejala radang sendi yang lain.

 

5.      Otot di Sekitar Sendi Terasa Melemah

 

Radang sendi tidak hanya membuat Anda kesulitan menggerakkan sendi. Otot di sekitar sendi biasanya juga turut melemah dan mengecil karenanya. Jika mengangkat beban berat terasa lebih berat dari biasanya, Anda harus mulai waspada. Bisa jadi Anda benar-benar menderita radang sendi.

 

Jenis Radang Sendi

 

Hingga saat ini, sedikitnya ada 100 jenis radang sendi yang berhasil diidentifikasi. Setiap jenis radang sendi memiliki penyebab dan gejala yang berbeda. Beberapa diantaranya bahkan bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh yang lain. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa jenis radang sendi yang lazim dijumpai.

 

1.      Osteoarthritis

 

Radang sendi Osteoarthritis termasuk jenis yang paling sering terjadi. Osteoarthritis muncul akibat ada masalah di bagian lapisan tulang rawan. Bagi penderitanya, radang sendi ini akan menyebabkan sulit bergerak.

 

2.      Rheumatoid Arthritis

 

Radang sendi Rheumatoid Arthritis (RA) disebabkan oleh masalah autoimun atau kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari benda-benda asing justru menyerang sendi dan jaringan tubuh lainnya.

 

3.      Asam Urat

 

Tingginya kadar asam urat dalam tubuh menjadi penyebab dari jenis radang sendi yang satu ini. Peradangan yang terjadi pada sendi membuat beberapa bagian tubuh terasa nyeri. Salah satu sendi yang paling sering diserang oleh asam urat atau gout adalah jempol kaki.

 

4.      Ankylosing Spondylitis

 

Jenis radang sendi yang satu ini dapat menyebabkan rasa kaku dan persendian tulang belakang yang menyatu. Peradangan yang terjadi dapat mempengaruhi ligamen tulang belakang dan tulang otot. Dalam kondisi yang lebih serius, Ankylosing Spondylitis juga bisa mempengaruhi mata dan tubuh bagian lain.

 

5.      Lupus

 

Jenis radang sendi yang satu ini mirip seperti Rheumatoid Arthritis, yakni terjadi akibat kelainan pada sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menyerang balik dan menyebabkan peradangan di beberapa bagian tubuh.

 

6.      Psoriasis Arthritis

 

Radang sendi Psoriasis Arthritis memiliki korelasi kuat dengan kondisi kulit. Radang sendi ini sering muncul pada orang yang memiliki kondisi kulit Psoriasis.

 

7.      Juvenile Idiopathic Arthritis

 

Tidak semua radang sendi hanya dialami oleh orang lanjut usia. Juvenile Idiopathic Arthritis adalah contohnya. Radang sendi ini justru lebih sering dialami oleh remaja atau anak usia di bawah 16 tahun. Juvenile Idiopathic Arthritis ini muncul akibat kelainan autoimun yang disebabkan oleh faktor keturunan dan virus.

 

8.      Septic Arthritis

 

Radang sendi ini umumnya terjadi di lutut. Meski demikian, Septic Arthritis juga bisa terjadi di sendi bagian lain, seperti bahu dan pinggul. Infeksi kuman yang terjadi pada sendi adalah penyebab utama dari radang sendi Septic Arthritis.

 

Apakah Benar Radang Sendi Tidak Dapat Diobati?

 

Pada penderita radang sendi, rasa nyeri yang dirasakan seakan tidak sepenuhnya hilang dan hanya sedikit berkurang. Kondisi ini membuat banyak orang berasumsi bahwa radang sendi tidak dapat diobati. Hingga akhirnya, banyak orang yang berfokus pada solusi sementara seperti menghindari pantangan radang sendi. Namun apa benar demikian?

 

Radang sendi termasuk penyakit yang bersifat progresif dan tidak bisa diobati sepenuhnya. Kerusakan yang diakibatkan cenderung berkembang seiring pembiaran yang dilakukan. Padahal jika tidak segera diatasi, radang sendi bisa menyebabkan kerusakan permanen atau cacat. Hal ini biasanya terjadi pada penderita yang sudah mengalami radang sendi selama 10 tahun.

 

Saat sudah berkembang menjadi kerusakan permanen, kesempatan untuk mengobati radang sendi memang sangat kecil. Bahkan bisa dikatakan tidak ada cara untuk menyembuhkannya dan mengembalikan kondisi tubuh seperti semula. Penderita radang sendi hanya bisa menghindari skenario terburuk agar nyeri yang dirasakan tidak terlalu mengganggu dan merusak jaringan tubuh yang lain. Karena itu, pengobatan radang sendi biasanya hanya bersifat meredakan gejala dan meningkatkan fungsi sendi.


 

Cara Mencegah Radang Sendi

 

Mencegah radang sendi dapat dilakukan dengan cara-cara yang sederhana. Untuk lebih jelasnya, berikut cara mencegah radang sendi.

 

1.      Menjaga Pola Makan

 

Apa yang Anda konsumsi akan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan tulang dan sendi. Jika Anda mengonsumsi makanan yang tidak sehat, hal tersebut akan meningkatkan risiko radang sendi, bahkan memperburuk kondisi kesehatan secara menyeluruh.

 

Pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat seimbang. Hanya saja, kali ini tambahkan porsi antioksidan di dalamnya. Antioksidan sangat bagus untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Dengan menjaga pola makan, berat badan juga jadi lebih terjaga.

 

2.      Menurunkan Berat Badan

 

Cek berat badan Anda. Apakah masih ideal atau justru obesitas? Berat badan berlebih dapat membebani tulang dan sendi. Itulah kenapa orang yang obesitas cenderung lebih rentan mengalami radang sendi.

 

Jika berat badan Anda berlebih, mulailah memperbaiki pola makan. Turunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori kosong seperti gula. Pilih sumber kalori yang sehat, seperti telur, daging, sayur dan buah. Untuk membantu menurunkan berat badan, Anda juga bisa mengganti sumber karbohidrat dengan jenis karbohidrat kompleks.

 

3.      Rutin Berolahraga

 

Menjaga kesehatan tulang dan sendi tidak bisa dilakukan hanya dengan menurunkan berat badan dan mengonsumsi makanan sehat. Anda juga perlu berolahraga secara rutin. Olahraga sangat bagus untuk kesehatan tulang dan sendi. Rutin berolahraga juga membantu Anda untuk hidup lebih sehat, bahkan meski usia sudah tidak lagi muda.

 

Ada banyak olahraga yang bisa dilakukan. Meski demikian, tidak semua olahraga baik untuk tulang dan sendi. Lakukan olahraga dengan intensitas rendah dan hindari olahraga yang terlalu membebani tulang dan sendi. Olahraga seperti ini sangat bagus untuk menjaga kelenturan sendi.

 

Radang sendi mungkin tidak bisa diobati sepenuhnya. Akan tetapi, radang sendi masih bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat seimbang dan rutin berolahraga. Keduanya harus dilakukan secara berkesinambungan dan utuh.

 

Selain itu, Anda juga bisa mendukung upaya memenuhi nutrisi sendi setiap hari dengan minum Nanoosteo yang mengandung ekstrak bahan alami, seperti herba cakar ayam, seledri, dan buah adas. Nanoosteo digunakan untuk membantu meredakan sakit persendian, dan membantu memelihara kesehatan tulang. Nanoosteo juga sangat baik untuk mendukung Anda bergerak dan beraktivitas, dan juga bermanfaat untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.

 

Semoga bermanfaat ^^.

 

Sumber : 

 

https://www.farmaku.com/artikel/rekomendasi-vitamin-untuk-radang-sendi-di-apotek/

https://flexfreeclinic.com/artikel/detail/564?title=bingung-memilih-suplemen-sendi-yang-bagus

https://www.klikdokter.com/obat/obat-herbal/nanoosteo

https://www.anlene.com/id/ms/radang-sendi.html?gclid=CjwKCAjw2OiaBhBSEiwAh2ZSP-6p1I25wW9oVbqRiRziPvvPriGYmcDPip7KSvVCkObwkBQEN7EW4RoCW4YQAvD_BwE&gclsrc

 

Kembali