Lingkungan Kerja Toxic, Resign atau Bertahan?
Tempat kerja toxic menjadi alasan terbesar seseorang mengundurkan diri alias resign. Bahkan menurut penelitian MIT Sloan Management Review, alasan tempat kerja toxic 10 kali lebih penting daripada gaji.
Seperti yang kita ketahui bahwa lingkungan kerja adalah salah satu hal yang penting bagi karyawan ketika lingkungan kerjanya baik dan juga nyaman tentu saja hal ini akan meningkatkan tingkat produktivitas dari karyawan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Sebaliknya jika karyawan ditempatkan pada lingkungan kerja toxic tentu saja hal ini akan membuat kita tidak nyaman dan bisa saja menurunkan tingkat produktivitas kita dalam bekerja.
Ada banyak orang yang setelah bekerja mereka merasa lelah dengan berbagai drama yang ada di kantor, mulai dari lingkungan kerja yang kurang baik dan juga toxic serta biasanya ketika sudah mulai bekerja kita akan merasa stuck di sana sana saja dan seperti tidak ada perkembangan. Biasanya faktor yang menyebabkan para karyawan merasa seperti itu adalah karena lingkungan kerja mereka yang kurang baik.
Dalam dunia kerja, banyak orang yang ingin bekerja di lingkungan yang positif dan mempunyai budaya perusahaan yang saling mendukung satu sama lain. Namun, pada kenyataannya banyak orang terjebak dalam lingkungan pekerjaan yang toxic dan merasa kurang nyaman bekerja setiap harinya.
Jika kamu adalah salah satu dari orang-orang yang terpaksa bekerja di lingkungan kerja yang toxic, tentunya tidak mudah. Pasti kamu sering merasa tidak betah dan tidak nyaman akan kondisi kerja. Pekerjaan yang tadinya merupakan passion-mu mendadak menjadi hal yang tidak kamu suka dan mengurangi semangatmu untuk bekerja di kantor.
Ketika itu terjadi, resign belum tentu jadi solusi terbaiknya ketika kamu belum punya pilihan lain yang sudah pasti lebih baik. Atau bahkan Sebenarnya toxic itu bukan berasal dari budaya yang ada tapi hanya karena sedikit alasan yang seharusnya bisa kamu atasi.Jadi jangan sampai kamu patah semangat dan stress, karena hal tersebut dapat merugikan dirimu sendiri.
Berikut beberapa tips yang dapat kamu lakukan ketika menghadapi lingkungan kerja yang toxic:
- Buat Batasan yang Jelas Secara Profesional
Saat bekerja di lingkungan kerja yang toxic, tips ampuh agar bisa bertahan adalah dengan menerapkan prinsip work-life balance. Buat batasan yang jelas antara kehidupan profesional dan pribadi.
Pasalnya, salah satu penyakit akibat kerja yang sering ditemui adalah stres berlebih atau bahkan depresi.
Maka dari itu, penting untuk tidak membawa pekerjaan ke rumah, membedakan mana yang pekerjaan mana yang sekilas drama saja, tahu kapan berkata tidak, dan lainnya.
Jika sudah begitu, orang-orang pun akan tahu bahwa kamu adalah orang yang memiliki batasan jelas dan tidak bisa ditarik ke dalam drama-drama tidak penting di kantor.
- Temukan Orang yang Sportif
Cobalah untuk bergaul dengan orang-orang yang positif di tempat kerja toxic. Memiliki teman baik di lingkungan kerja bisa membuat kita merasa kalau kita tidak sendirian. Atau bisa juga menemukan kelompok pendukung di luar pekerjaan yang mudah ditemui saat kita berada di puncak ketegangan lingkungan yang toxic.
Meski rasanya agak tidak nyaman curhat soal masalah kantor, tetapi cara ini bisa membuat kita merasa lebih baik untuk mengekspresikan segala emosi.
- Tuntaskan Pekerjaan Dengan Segera
Tidak ingin berkutat lebih lama dengan rekan kerja atau lingkungan kerja yang tidak kondusif?
kamu bisa belajar cuek, tidak selamanya cuek itu jelek karena kadang kala ada kondisi yang mengharuskan kamu cuek, salah satunya adalah ketika kamu sedang berada pada lingkungan kerja yang kurang baik ataupun toxic.
Kamu harus memfokuskan diri untuk tetap bekerja secara profesional dan menyelesaikan setiap pekerjaan terlepas dari lingkungan kerja yang baik ataupun buruk karena setiap pekerjaan kita tentunya akan mendapatkan penilaian dari atasan kita serta memiliki track record. Oleh karena itu kamu bisa cuek padahal hal-hal yang tidak penting dan bisa fokus pada pekerjaan dan menyelesaikannya sesegera mungkin.
- Hindari Bergosip
Di tempat kerja, biasanya ada saja orang yang suka bergosip. Lebih baik hindari membicarakan masalah pekerjaan jika sudah mengetahui lingkungan kerja kita tidak suportif. Kemudian tetapkan batasan interaksi dengan orang sekitar jika obrolan itu mengandung gosip. Beri paham pada mereka dengan respons kita yang netral akan gosip tersebut. Dengan menghindari gosip di kantor, maka dampaknya bisa menjauhkan kita dari hal-hal negatif dan membantu kita lebih fokus pada pekerjaan.
- Mencairkan Suasana dengan Candaan Dalam Situasi Tertentu
Ketika kita dikelilingi lingkungan kerja beracun, penting untuk melihat segala sesuatu dari sudut yang jenaka.
Alih-alih mengeluh tentang pekerjaan, belajarlah untuk menertawakan situasi tertentu. Ini dapat membuat kita merasa lebih baik.
- Menciptakan Suasana Kerja Baru atau Mencari Inspirasi
Jika kita tidak lagi menemukan inspirasi di tempat kerja, carilah di tempat lain. Ini bukan berarti resign lho ya, maksudnya kita bisa meminta izin untuk sejenak kerja di luar. Atau dengan sekadar mengatur dan merapikan meja kerja juga dapat membantu.
Jika keduanya masih sulit dilakukan, ambil waktu sejenak untuk jalan-jalan ke luar kantor dan kembali lagi ketika kita sudah siap fokus untuk bekerja.
- Temukan Siapa Diri Kita Sebenarnya
Jika sudah terlalu sering berkutat dengan orang-orang negatif, mungkin kita telah kehilangan jati diri kita yang sebenarnya. Luangkan waktu untuk menemukan diri kita lagi. Pertimbangkan untuk mendaftar kelas pelatihan di luar pekerjaan. Ini juga dapat membantu kita lebih berkembang dalam karier atau mengambil proyek lain di luar pekerjaan tetap.
Menemukan identitas kita kembali dapat membantu kita dalam mengatasi lingkungan kerja yang negatif.
- Selalu Ingatkan Diri, Kelakukan Mereka Bukan Cerminan Kita
Seringkali dalam tempat kerja toxic, kita menemukan gosip, hal negatif sampai perlakuan negatif lainnya.
Meski dikelilingi oleh hal itu setiap hari, penting untuk mengingat siapa diri kita dan kita bukanlah cerminan dari mereka. Belajar untuk memisahkan realitas dan lingkungan negatif bisa membantu kita tetap bertahan di lingkungan tersebut.
- Selalu Ingat Tujuan Awalmu Bekerja dan Jadikan Hal Tersebut Sebagai Motivasi
Selalu ingat tujuanmu bekerja, selain untuk berkarier, tujuan bekerja tak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka, akan lebih baik jika kamu bekerja sebaik mungkin, seproduktif mungkin, bangun citra yang baik dan netral.
Ciptakan sendiri lingkungan kerja yang positif dengan menghindari circle yang negatif. Berkarierlah dengan baik dan usahakan untuk jangan terlalu percaya dengan orang lain.
Semoga tips dan cara menghadapi lingkungan kerja toxic di atas dapat membantu kamu dalam bertahan bekerja di lingkungan yang kurang nyaman ya. Jangan salah mengambil keputusan, karena terkadang mengambil tindakan karena emosional akan menghadirkan sesal di kemudian hari. Jangan lupa mengajukan cuti untuk memulihkan diri dan refresh segala penat yang kamu punya.
Semoga bermanfaat ^^.
Sumber :
https://wolipop.detik.com/worklife/d-114558/janganlangsung-resign-ini-5-tips-bertahan-di-lingkungan-kerja-yang-toxic
https://glints.com/id/lowongan/bertahandi-lingkungan-kerja-toxic/#.Yy1P33ZByM9
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/08/10/063000120/11-cara-bertahan-di-tempat-kerja-toxic-jangan-lupa-cuti
https://jobseeker.software/blog/tips-cara-menghadapi-lingkungan-kerja-toxic/
Kembali