PUISI

Alam dan Manusia

June 8, 2022

Aku mendengar anak sungai merintih bagai seorang janda yang menangis

meratapi kematian anaknya dan aku kemudian bertanya,

“Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?”

Dan sungai itu menjawab,

“Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia

merendahkan dan mensia-siakan diriku

dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka

memperalatkanku bagai pembersih sampah,

meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku

yang baik menjadi sifat-sifat buruk.”

 

Dan aku mendengar burung-burung menangis,

dan aku bertanya,

“Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?”

Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku,

dan hinggap dihujung sebuah

cabang pohon dan berkata,

“Anak-anak Adam akan segera datang

di ladang ini dengan membawa senjata-senjata

pembunuh dan menyerang kami

seolah-olah kami adalah musuhnya.

Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain,

sebab kami tidak tahu siapa

diantara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia.

Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.

 

“Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan,

dan menyinari puncak-puncak

pepohonan dengan rona mahkota.

Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya

kepada diriku sendiri,

“Mengapa Manusia mesti menghancurkan

segala karya yang telah diciptakan oleh alam?”

 

(Puisi Karya :KAHLIL GIBRAN)

Kembali